17 March 2013

Diet Diabetes Melitus Pada Saat Puasa

Diet Diabetes Melitus Pada Saat Puasa
Diabetes melitus (DM) atau kencing manis merupakan kelainan dalam tubuh yang ditandai dengan tingginya kadar glukosa darah secara kronis. Ganguan ini dapat mengakibatkan kerusakan sel – sel yang ada dalam tubuh manusia terutama pada saraf dan pembuluh darah sehingga untuk mencapai kestabilan kadar gula darahnya, anda yang menderita diabetes melitus memerlukan pengaturan pola makan serta pengobatan yang tepat supaya tidak terjadi komplikasi. 


Bagaimana diet diabetes melitus atau kencing manis pada saat puasa ? Anda harus memastikan terlebih dahulu bahwa kadar gula darah anda stabil selama tiga bulan terakhir. Pemeriksaan dapat melalui tes darah yang biasa disebut HbA1c (Hemoglobin A1c test) di laboratorium. Apabila hasil yang anda peroleh kurang dari 6%, hal ini berarti kadar gula darah anda cukup stabil, sehingga aman untuk menjalankan ibadah puasa. Selain itu, anda sebagai penderita Diabetes Melitus (DM) juga harus dapat memastikan bahwa asupan kalori terpenuhi dalam 1 hari, tidak kurang dan tidak lebih.

Perbedaan diet diabetes melitus atau kencing manis dalam keadaan berpuasa terletak pada perbedaan pola istirahat, waktu makan serta tidak makan dan minum selama kurang lebih 12 – 16 jam. Dalam keadaan berpuasa tersebut tidak ada asupan kalori. Untuk mempertahankan kadar glukosa darah dalam tubuh akan terjadi pemecahan cadangan glukosa, glikogen di dalam hati. Glikogen hati bisa menjadi sumber gukosa darah untuk memenuhi kebutuhan otak selama 12 hingga 16 jam. Dengan demikian puasa ramadhan tidak terlalu mengganggu kesehatan penderita diabetes melitus (DM) sehingga bisa disimpulkan bahwa penderita diabetes melitus atau kencing manis dengan kadar glukosa darah yang cukup terkontrol serta mengikuti petunjuk diet bisa menjalankan ibadah puasa.

Kesalahan dalam mendapatkan informasi tentang jenis dan kuantitas makanan yang akan dikonsumsi, atau tidak bisa menahan nafsu makan ketika berbuka puasa bisa menyebabkan penderita diabetes melitus (DM) akan mengalami masalah kesehatan selama bulan puasa, seperti hipoglikemia atau kadar gula darah rendah akibat kurangnya makan ketika sahur. Oleh karena itu Pada bulan ramadhan pengidap diabetes melitus (DM) perlu lebih memperhatikan kesehatan serta perencanaan makanannya.

Keuntungan bagi penderita diabetes melitus atau kencing manis berpuasa adalah pola makan akan lebih teratur dan asupan kalori akan relatif sama dari hari ke hari yang lain. Hal ini akan membuat kadar gula darah anda yang biasanya naik-turun bisa menjadi lebih stabil.

Komposisi diet yang seimbang bagi penderita diabetes melitus atau kencing manis dalam 1 hari yakni karbohidrat 60%, lemak 15% dan protein hewani 25%. Konsumsi karbohidrat sebaiknya 25% berupa buah, 35% makanan karbohidrat seperti roti, nasi, kentang. Roti, nasi, atau kentang dapat dikonsumsi 10% setelah tarawih serta 25% pada saat sahur.

Pada bagi penderita diabetes melitus (DM) atau kencing manis berat yang sudah menjalani pengobatan dengan suntikan insulin, sebelum memulai berpuasa sebaiknya anda berkonsultasi dulu dengan dokter, supaya insulinnya diganti dengan kombinasi antara short dan intermediate-acting. Karena umumnya insulin yang dipakai sehari-hari merupakan long-acting, yang akan bereaksi maksimal sepuluh jam setelah disuntikkan. Namun penderita diabetes melitus (DM) berat yang memakai suntik insulin umumnya tidak dianjurkan untuk berpuasa.

Kunci diet atau pola makan bagi pengidap diabetes melitus (DM) atau kencing manis adalah mengatur jumlah kalori yang masuk ke dalam tubuh. Jenis makanan yang dikonsumsi bebas serta tidak ada makanan yang menjadi pantangan. Akan tetapi kebutuhan kalori setiap orang berbeda-beda, tergantung dari usia, berat badan, jenis kelamin, serta aktivitasnya. Secara Garis besar pasien kurus memerlukan 2300-2500 kalori, orang normal memerlukan 1700-2100 kalori, dan orang gemuk memerlukan 1300-1500 kalori.

ketika berbuka puasa, Anda boleh mengkonsumsi teh manis dengan gula diet, atau makan salad buah seperti jus/smoothie pisang-stroberi. Anda juga boleh mengkonsumsi ta'jil, seperti kurma atau kolak pisang yang memakai gula diet. Setelah itu anda minum obat, apabila memang diharuskan mengonsumsi obat dari dokter, karena obat umumnya dikonsumsi tiga puluh menit sebelum anda makan besar.

Setelah sholat magrib, Anda dapat menyantap makan besar atau hidangan utama, dengan komposisi 100-150 gram nasi, sayuran, protein hewani sekitar 50-60 gram, dan protein nabati berkisar 50 gram.

Usai sholat tarawih, antara jam 21.00-22.00, anda sebaiknya makan camilan yang dapat mengenyangkan seperti sandwich, singkong rebus, maupun ubi rebus. Dengan melakukan penjadwalan pola makan seperti ini, diharapkan kalori masuk dengan bertahap sehingga keseimbangan gula darah anda tidak akan melonjak drastis.

Pada saat makan sahur, selain hidangan utama yang tersedia seperti nasi dan lauk-pauk, anda jangan lupa menyantap buah. Anda sebaiknya menghindari mi instan dan ketan, juga sayur-sayuran yang mengandung gas misal kol. Penderita diabetes melitus (DM) atau kencing manis cenderung akan mengalami gangguan pada saluran perncernaannya yakni kerongkongan. Sehingga apabila mengonsumsi makanan yang mengandung gas bisa menyebabkan aliran makanan menuju lambung tersendat dan akibatnya perut akan terasa mual.



No comments:
Write comments