15 March 2013

Gejala dan Tanda Diabetes Melitus atau Kencing Manis

Tanda-tanda dan gejala dari diabetes melitus yang umum antara lain hilangnya berat badan, polyuria atau sering kencing, polydipsia atau sering haus, dan polyphagia atau sering lapar. Gejala-gejalanya bisa berkembang dengan sangat cepat dalam beberapa minggu maupun bulan saja pada diabetes jenis atau tipe 1, sementara pada diabetes tipe 2 umumnya berkembang jauh lebih lambat dan dimungkinkan tanpa adanya gejala sama sekali.

Beberapa tanda-tanda lainnya serta gejala-gejalanya bisa menunjukkan adanya penyakit diabetes melitus, meskipun hal ini tidak terlalu spesifik bagi penderita. Pandangan mata yang kabur, fatigue, sakit kepala, luka yang sembuh dengan lambat, dan gatal-gatal merupakan tanda ataupun gejala. Tingginya tingkat glukosa dalam darah yang lama bisa menyebabkan penyerapan glukosa pada lensa mata. Hal ini menyebabkan perubahan bentuk serta perubahan ketajaman penglihatan mata. Gatal-gatal yang disebabkan karena diabetes melitus dikenal sebagai diabetic dermadromes.

Penderita diabetes melitus jenis 1 bisa juga mengalami diabetic ketoacidosis yakni sebuah masalah metabolisme yang mempunyai ciri dengan vomiting, nausea dan nyeri abdomen, bau acetone pada sistem pernafasan, bernafas dalam yang biasa dikenal sebagai Kussmaul breathing, dan pada kasus yang berat tingkat kesadaran dapat berkurang. Selain itu ada kemungkinan Nonketotic hyperosmolar coma, yang biasanya terjadi pada diabetes tipe 2. Hal ini disebabkan karena dehidrasi.

Semua bentuk penyakit diabetes melitus bisa meningkat dengan resiko komplikasi dalam waktu jangka panjang. Hal ini berkembang setelah 10 hingga 20 tahun, akan tetapi bisa saja gejala awal muncul pada mereka yang belum mempunya gejala selama waktu tersebut.

Komplikasi dalam jangka panjang bisa merusak pembuluh darah. Penderita diabetes melitus dua kali lebih beresiko untuk terjangkit penyakit kardiovaskular dan sekitar 75% kematian dikarenakan diabetes akibat penyakit jantung korner. Penyakit pembuluh besar pada Penderita diabetes melitus yang dapat terjangkit adalah stroke, dan penyakit pembuluh darah tepi atau yang biasa dikenal dengan peripheral vascular disease.

Komplikasi pembuluh darah mikro akibat diabetes melitus termasuk kerusakan pada ginjal, mata, serta syaraf. Kerusakan pada organ mata dikenal sebagai diabetic retinopathy, yang dikarenakan oleh kerusakan pembuluh darah pada retina, dan bisa  mengakibatkan kehilangan penglihatan secara berangsur dan pada akhirnya buta. Kerusakan pada ginjal dikenal dengan diabetic nephropathy, bisa menimbulkan parut, kehilangan protein, serta kadang-kadang mengalami ginjal kronis.

Diabetic neuropathy dikenal juga dengan kerusakan pada syaraf, yang biasanya merupakan penyakit komplikasi utama dari diabetes. Gejala-gejalnya bisa meliputi tingling, numbness, serta nyeri, yang dapat menyebabkan kerusakan pada kulit. Diabetic foot seperti halnya diabetic foot ulcers mungkin dapat timbul, dan sulit untuk ditangani, terkadang juga memerlukan amputasi. Sebagai tambahan, proximal diabetic neuropathy bisa menyebabkan nyeri pada muscle wasting sehingga menjadi lemah.

No comments:
Write comments